WELCOME in my Blog

Ayo semangat

Jumat, 14 Mei 2010

LINDUNGI KESEHATAN MASYARAKAT DARI BAHAYA ROKOK DENGAN SENI

Kesehatan adalah harta yang paling berharga. Dengan tubuh yang sehat kita dapat melakukan& menikmati berbagai aktivitas kita dengan lancar dan nyaman. Namun sayangnya masih banyak orang yang belum mensyukuri nikmat sehat ini, bahkan cenderung menyia-nyiakannya dengan melakukan gaya hidup tidak sehat. Salah satu gaya hidup tidak sehat adalah merokok.

Baru-baru ini ada seorang anak balita yang diberitakan suka merokok, bahkan sudah masuk dalam tahap kecanduan, pasalnya seperti yang banyak diberitakan di media massa sandi, nama bocah perokok tersebut biasa dipanggil, dia akan merasa kurang enak badan jika sehari saja tidak merokok. Melihat kenyataan ini pastinya kita merasa miris sekali, lalu pertanyaannya dimana peran pemerintah dalam melindungi kesehatan warganya?.

Sebenarnya Pemerintah bukannya tanpa usaha dalam mengendalikan bahaya rokok ini, berbagai upaya telah dilakukan seperti menaikkan cukai rokok, membuat undang-undang kawasan tanpa rokok dan pencantuman peringatan bahaya merokok pada bungkus rokok. Namun rupanya upaya pemerintah tersebut masih kurang efektif, terbukti dengan tetap tingginya jumlah perokok di Indonesia, bahkan mengalami kenaikan.

Ketidak efektifan ini diketahui berdasarkan hasil penelitian kesehatan UI, pada tahun 2007, yang menyatakan sebanyak 43 persen orang tidak percaya atau tidak terbukti, sebanyak 26 persen peringatan tertulis pada kemasan rokok tidak membuat seseorang termotivasi untuk berhenti merokok dan sebanyak 26 persen cuek karena sudah ketagihan. Oleh karena itu diperlukan solusi agar perlindungan kesehatan masyarakat melalui pelaksanaan kawasan tanpa rokok dan peringatan kesehatan dibungkus rokok menjadi lebih efektif, yaitu dengan menggunakan karya seni.

Penggunaan karya seni yang dimaksud disini adalah penggunaan karya seni sastra dan seni gambar/karikatur sebagai bahasa komunikasi penyampaian bahaya merokok kepada masyarakat yang diterapkan melalui pelaksanaan kawasan tanpa rokok dan peringatan kesehatan dibungkus rokok. Hal ini perlu dilakukan karena peringatan pada bungkus rokok merupakan sarana pendidikan kesehatan masyarakat yang efektif dan murah karena tak memerlukan biaya pemerintah. Demikian pernyataan yang diungkap Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Badan Khusus Pengendalian Tembakau atau Tobacco Control Support Center (TCSC), Yayasan Kanker Indonesia (YKI), Yayasan Jantung Indonesia, dan Pusat Penelitian Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia dalam jumpa pers di kantor Yayasan Kanker Indonesia, Selasa (8/1).

Karya sastra yang dapat diterapkan dalam peringatan yang ada pada bungkus rokok dapat berupa puisi, pantun, kalimat persuasif, ataupun kata-kata lucu namun syarat makna. Sedangkan karya gambar/ karikatur dapat berupa gambar orang yang terkena sakit jantung, kanker, perbandingan paru-paru sehat dan rusak, gambar kandungan rokok, karikatur perokok dan sebagainya. Konsep ini muncul karena terinspirasi dari kaos dagadu jogja yang merupakan gudang gambar karikatur dan kata-kata sederhana namun syarat makna dan bisa membuat pembacanya senyum-senyum sendiri, berfikir dan kemudian mengiyakannya/menyetujuinyan tanpa kesan menggurui. Berikut contoh puisi yang dapat digunakan:

KUPIKAT KAU DENGAN RACUNKU
Hisaplah aku, maka kan ku robek paru-parumu
Nikmatilah aku, maka kan ku renggut jantungmu
Setialah padaku, maka ku kan setia mengantarmu ke liang kuburmu
Maukah KAMU?

atau

SIAPA AKU?
Mereka tahu siapa aku
Mereka tahu banyak racun yang memenuhi tubuhku
Tapi anehnya mereka tetap menyukaiku
Bahkan menyerahkan jantungnya padaku
Paru-parunya untukku, keperkasaannya buatku
Mau tahu kenapa? Karena mereka mengidolakanku,
Bagaimana denganmu?

Diharapkan karya seni pada peringatan bungkus rokok ini dapat diaplikasikan melalui peraturan pemerintah tentang peringatan kesehatan pada bungkus rokok dan di semua kemasan produk tembakau dengan luas 50 persen dari permukaan depan dan belakang bungkus rokok, letaknya di bagian atas, mudah terlihat. Contoh pantun:

Suara kokok ayam pak partaya
Tak terdengar lagi karena mati
Sudah tahu rokok itu berbahaya
Makanya ayo pada berhenti

Label peringatan kesehatan di bungkus rokok juga dapat berupa kata-kata yang disertai gambar, seperti: Aku cinta jantungku makanya aku tak merokok



Sedangkan karya gambar/karikatur yang dapat diterapkan adalah gambar yang menunjukan akibat buruk dari merokok seperti gambar orang kena sakit jantung


gambar perbandingan paru-paru sehat dan paru-paru yang rusak akibat merokok


gambar kandungan rokok, yaitu:


Gambar orang yang terkena impotensi


Gambar genggaman jantung


Ataupun gambar karikatur seperti:


Karya seni dan karya gambar/karikatur yang diterapkan pada bungkus rokok ini juga dapat diterapkan pada pelaksanaan kawasan tanpa rokok, sehingaga selain tulisan kawasan tanpa rokok juga terpampang tulisan&/gambar persuasif yang mengajak dan semakin menguatkan perokok mematuhi peraturan untuk tidak merokok di sembarang tempat, seperti:


jadi dengan karya sastra dan gambar/karikatur diharapkan akan meningkatkan pengetahuan baik perokok ataupun bukan perokok akan bahaya dari rokok tersebut sehingga mereka akan ragu untuk merokok lalu mengurangi merokok dan akhirnya berhenti merokok. Seperti yang telah dilakukan oleh negara-negara seperti Kanada, Brasil, Australia, Singapura, Thailand, Uruguay, Venezuela dan India.

Implementasi seni dalam peringatan bungkus rokok dan kawasan tanpa rokok dilakukan melalui pembuatan undang-undang yang mengharuskan dan memaksa para pengusaha rokok mencantumkan seni sastra dan atau seni gambar/karikatur pada produk mereka. Selanjutnya untuk pelaksanaannya dilapangan perlu adanya kontrol sosial dari masyarakat. Oleh karena itu diperlukan kesepahaman dari masyarakat bahwa rokok itu bebahaya, dan masyarakat harus berani dan peduli jika terjadi pelanggaran dalam pelaksanaan undang-undang tersebut. Contoh kecil dari kontrol sosial yang dapat dilakukan masyarakat adalah dengan melakukan gerakan tutup hidung jika ada perokok yang merokok di kawasan tanpa rokok, kalau perokok tersebut masih punya hati paling tidak mereka akan mematikan rokoknya atau pergi dari kawasan tanpa rokok, ini akan berefek kalau masyarakat kompak melakukannya.

Sumber:
1.http://iwandahnial.files.wordpress.com/2008/08/jantung-rokok.jpg
2.http://www.cartoonstock.com/newscartoons/cartoonists/efi/lowres/efin1200l.jpg
3.http://muslimmatters.org/wp-content/uploads/2008/03/hookah-smoking.jpg
4.http://arulalmy.files.wordpress.com/2009/11/impotensi.jpg
5.https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMOEgdleqS1ySPcMxI7ku-hhZe0nchwrdCU-nMgdydNoiPEupeco1zxQCzE-hhkfNbSdk4rlljvaJ8OYFuAB_j8ZGwGhqp8xJoXLYnGUva6bB92Ll8P9VPK7tRjFdne1x2AvxGFl73sDis/s320/momiloveyou_stopsmoking300.jpg
6.http://abudira.files.wordpress.com/2008/04/rokok1.gif
7.http://chebanaturehealth.files.wordpress.com/2010/01/sakit-jantung1.jpg
8.http://koran.republika.co.id/berita/94951/Peringatan_di_Bungkus_Rokok_tak_Efektifhttp://www.bogor.net/index.php?option=com_content&view=article&id=2415:pentingnya-gambar-peringatan-pada-kemasan-rokok&catid=43:nasional&Itemid=62
9.http://www.surabaya-ehealth.org/dkksurabaya/berita/label-peringatan-bungkus-rokok-tak-efektif

1 komentar: